Oleh : Reza Ervani
بسم الله الرحمن الرحيم
Apa itu Enterprise Java Beans ?
Saat Java pertama kali diperkenalkan pada musim panas tahun 1995, kebanyakan industri IT berfokus pada karakteristik Graphical User Interfacenya dan keuntungan kompetitif yang ditawarkan dalam hal kebebasan platform dan distribusi. Hal itu merupakan hal yang menarik saat ini. Applet adalah raja, dan hanya beberapa yang berusaha untuk menggunakan Java di sisi server.
Saat ini, fokus telah melebar. Java dianggap sebagai platform yang luar biasa untuk solusi enterprise, utamanya dalam hal pengembangkan aplikasi terdistribusi di sisi server. Pergeseran ini erat kaitannya dengan peran utama Java sebagai bahasa universal untuk memproduksi abstraksi yang bersifat implementation-independent untuk teknologi-teknologi enterprise yang umum. API JDBC adalah contoh pertama dan paling dikenal. JDBC (Java Database Connectivity) menyediakan interface Java yang bersifat vendor-independent untuk mengakses database relational SQL. Abstraksi tersebut telah begitu sukses, sehingga sulit menemukan vendor relational databse yang tidak mendukung JDBC. Abstraksi Java untuk teknologi enterprise telah berkemabang termasuk JNDI untuk layanan direktori, JTA (Java Transaction API) untuk akses ke manager transaksi, JMS (Java Message Service) untuk akses ke produk-produk middleware yang bersifat message-oriented, dan lain sebagainya.
Enterprise JavaBeanse, pertama kali dikenalkan sebagai suatu draft spesifikasi di tahun 1997, semejak itu telah menjadi salah satu teknologi Java yang penting yang disediakan oleh Sun Microsystem. EJB menyediakan suatu abstraksi untuk monitor transaksi komponen (CTM) yang merepresentasikan pertemuan dua teknologi : Monitor Transaction-processing tradisional (TP) (seperti CICS, TUXEDO dan Encina) serta layanan objek terdistribusi (seperti CORBA, DCOM, dan java native RMI). Pengkombinasian kedua teknologi terbaik tersebut, monitor transaksi komponen menyediakan suatu lingkungan yang kuat, berbasis komponen, yang menyederhanakan pengembangan terdistribusi dengan secara otomatis memanage aspek-aspek yang paling komplek dalam komputasi enterpise, seperti object brokering, manajemen transaksi, keamanan, persistensi serta concurrency.
Enterprise JavaBeans mendefinisikan model komponen server-side yang memperkenankan objek-objek bisnis untuk dikembangkan dan dipindahkan dari satu merek kontainer EJB ke yang lain. Suatu komponen (yakni sebuah enterprise bean) mempersembahkan suatu model pemrogramman yang memperkenankan pengembang utnuk berfokus pada tujuan bisnisnya. Suatu server EJB bertanggung jawab untuk membuat komponen suatu objek terdistribusi dan untuk memanage server seperti transaksi, persistensi, concurrency dan security. Sebagai tambahan untuk mendefinisikan logika bisnis bean, pengembang mendefinisikan atribut-atribut runtime bean dengan cara yang sama dengan pemilihan properti display di widget visual. Karakter transaksional, persistensi dan security dari suatu komponen dapat didefinisikan dengan memilihnya dari daftar properti. Hasil akhir adalah EJB membuat pengembangan sistem distributed-component yang dimanage di dalam lingkungan transaksional yang kuat menjadi lebih mudah. Untuk para pengembang dan para tenaga IT korporat yang berjuang menghadapi kompleksitas penyampaian/delivering sistem terdistribusi yang bersifat mission-critical dan high-performance menggunakan CORBA, DCOM atau Java RMI, EJB menyediakan platform yang jauh lebih mudah dan lebih produktif yang menjadi tujuan pengembangannya.
Saat Enterprise Java Beans 1.0 diselesaikan pada tahun 1998, dengan cepat dia secara de facto menjadi standar industri. Banyak vendor mengumumkan dukungan mereka bahkan sebelum spesifikasi tersebut diselesaikan. Semenjak saat itu, EJB telah dikembangkan tiga kali. Spesifikasi diupdate pada 1999 ke versi 1.1, kemudian tahun 2001 ke versi 2.0. Revisi terkini adalah 3.2
Leave a Reply