Oleh : Reza Ervani
Sumber Rujukan : vogella.com – Android Development Tutorial by Lars Vogel
بسم الله الرحمن الرحيم
Android SDK
Android Software Development Kit (Android SDK) berisi perangkat-perangkat yang penting untuk membuat, mengkompail dan memaketkan aplikasi-aplikasi Android. Kebanyakan perangkat ini berbasis command line. Cara utama untuk membuat aplikasi Android adalah berbasis bahasa pemrogramman Java.
Android debug bridge (adb)
Android SDK berisi Android debug bridge (adb), yakni perangkat yang membuat kita dapat terhubung dengan perangkat Android virtual ataupun perangkat Android sungguhan, untuk keperluan mengatur perangkat atau melakukan debug aplikasi yang kita buat.
Android Developer Tools and Android Studio
Google menyediakan dua integrated development environment (IDE) untuk mengembangkan aplikasi baru.
Android Developer Tools (ADT) dikembangkan berbasis Eclipse IDE. ADT adalah serangkaian komponen (plug-ins) yang menambah IDE Eclipse dengan kemampuan pengembangan Android.
Google juga mendukung IDE yang disebut Android Studio untuk membuat aplikasi-aplikasi android. IDE ini berbasis Intellij IDE.
Kedua IDE tersebut berisi semua fungsionalitas yang dibutuhkan untuk membuat, mengkompail, mendebug dan mengembangkan aplikasi-aplikasi Android. Mereka juga memperkenankan pengembang untuk membuat dan memulai perangkat virtual Android untuk pengujian.
Kedua perangkat tersebut menyediakan editor yang dikhusukan untuk file-file Android tertentu. Kebanyakan konfigurasi Android berbasis XML. Untuk kasus ini editor tersebut memperkenankan kita berpindah antara file XML dan sebuah interface user terstruktur untuk memasukkan data.
Dalvik Virtual Machine
Sistem android menggunakan mesin virtual khusus, yakni Dalvik Virtual Machine (Dalvik) untuk menjalankan aplikasi berbasis Java. Dalvik menggunakan format bytecode yang dikustom sedemikian rupa hingga berbeda dari bytecode Java.
Ini menyebabkan kita tidak dapat menjalankan file-file class Java di Android secara langsung, melainkan perlu dikonversi terlebih dahulu ke format bytecode Dalvik
Kompailer Just in Time (JIT) di Dalvik
Sama seperti JVM, Dalvik mengoptimasi aplikasi pada saat runtime. Ini dikenal dengan nama Kompilasi Just In Time (JIT). Jika sebuah bagian dari aplikasi dipanggil berulang-ulang, Dalvik akan mengoptimasi bagian kode tersebut dan mengkompailnya ke dalam kode mesin sehingga dieksekusi lebih cepat.
Android RunTime (ART)
Pada Android 4.4, Google memperkenalkan Android Run Time (ART) sebagai runtime opsional untuk Android 4.4. Sepertinya versi Android setelah versi 4.4. akan menggunakan ART sebagai runtime bawaan.
ART menggunakan kompilasi Ahead of Time. Saat proses deployment aplikasi pada perangkat android, kode aplikasi akan diterjemahkan ke dalam kode mesin. Hal ini ini menghasilkan kode kompiler yang 30% lebih besar, tapi membuat eksekusi lebih cepat dari awal aplikasi.
Bagaimana mengembangkan Aplikasi Android
Aplikasi-aplikasi android utamanya ditulis dalam bahasa pemrogramman Java.
Saat pengembangan, para developer membuat file-file konfigurasi khusus Android dan menulis logika aplikasi dalam bahasa pemrogramman Java.
Perangkat ADT atau Android Studio mengkonversi file-file aplikasi ini, membuatnya terlihat oleh pengguna, ke dalam sebuah aplikasi Android. Saat pengembang mentrigger deployment di IDE mereka, seluruh aplikasi Android dikompail, dipaketkan, dideploy dan dimulai.
Proses Konversi dari Kode Sumber ke Aplikasi Android
File-file kode sumber Java dikonversi ke file-file class Java oleh kompailer Java.
SDK Android berisi perangkat yang disebut dx untuk mengkonversi class Java ke ke file .dex (Dalvix executable). Semua file-file class aplikasi ditempakan ke dalam file .dex ini. Sepanjang proses konversi seluruh informasi yang sama di file-file class akan dioptimasi ke file .dex
Sebagai contoh, jika String yang sama ditemukan pada file-file class yang berbeda, maka file .dex hanya akan berisi satu referensi saja ke String tersebut.
File .dex ini karenanya lebih kecil ukurannya dibandingkan file-file class yang terkait dengannya.
File .dex dan sumber daya proyek Android, semisal file XML dan gambar-gambar dipaketkan ke dalam file .apk (Android Package). Program aapt (Android Asset Packaging Tool) lah yang menjalankan langkah tersebut.
Hasil file .apk berisi seluruh data yang penting untuk menjalankan aplikasi Android dan dapat dideploy ke Android via perangkat adb.
Bersambung insya Allah (reza@rumahilmu.or.id)
Leave a Reply